Media Edukatif, Bibit peneliti di kalangan anak muda Indonesia sebenarnya sangat banyak. Terbukti, mereka kerap menjuarai berbagai kompetisi riset dunia.
Pada kompetisi karya ilmiah pelajar, 21st International Conference of Young Scientist (ICYS) di Beograd, Serbia, 17-23 April 2014, tim pelajar Indonesia meraih dua medali emas untuk kategori Matematika dan Life Science. Tim Indonesia yang dipimpin Syailendra Agung S. P juga meraih dua medali perak untuk kategori Ilmu Lingkungan dan Life Science, dua medali perunggu di kategori Matematika dan Ilmu Lingkungan dan dua penghargaan khusus atas subyek penelitian karya ilmiah dan ilmu komputer.
Sekretaris Tiga KBRI Serbia, Ariana Yulianti, memaparkan, ICYS menampilkan karya ilmiah siswa sekolah menengah pertama dan atas dari 15 negara di Eropa dan Asia. Dalam lomba ini, ada beberapa kategori yaitu matematika, fisika, fisika terapan, ilmu lingkungan, life science, dan ilmu informatika.
"Presentasi para peserta Indonesia baik dari segi penelitian ilmiah, ide maupun runtut penuturan telah mendapat pengakuan dari para juri dan peserta lomba karya ilmiah tersebut," kata Ariana, seperti dilansir Antara, Rabu (23/4/2014).
Tim ICYS Indonesia tahun ini terdiri atas pelajar SMP dan SMA. Mereka adalah Graecilia (SMP Kristen Petra 3), Jeff Bastian Wongso Wijaya dan Gracia Santoso (SMA Kristen Petra 1), Ni Luh Putu Lilis Sinta Setiawati (SMAN Mandara Bali), Josiah Christopher dan Harman Dewantoro (SMA Cita Hati), Jocelyne Livia Kusuma (SMA Santa Laurensia), Wilbert Osmond (SMP Chandra Kusuma) dan Krisetya Ayunina (SMAN 1 Jepara).
Masing-masing peserta mempresentasikan karya ilmiah dan penelitian mereka di hadapan dewan juri yang berasal dari beberapa negara di Universitas Singidunum, Beograd. Pemenang ICYS diumumkan di City Hall kota Beograd dan dihadiri Dubes Indonesia untuk Serbia, Semuel Samson serta staf KBRI Beograd.
ICYS sendiri pertama kali diselenggarakan pada 1993. Ia merupakan lomba karya ilmiah bagi siswa-siswi tingkat sekolah menengah pertama dan atas untuk dan melibatkan pelajar di kawasan Eropa dan Asia. Pada ajang ini, para pelajar dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka di bidang sains serta menguji beragam teori-teori ilmiah yang dipelajari di tingkat sekolah masing-masing. (OKEZONE)